Penulis : Sukiwara
KotaSantri.com : Ketika anakmu masih dalam usia enam tahun pertama, maka biasakanlah mereka dengan etiket-etiket umum seperti ini :
1. Biasakanlah ia mengambil, memberi, makan, dan minum dengan tangan kanan. Jika makan dengan tangan kiri, ingatkanlah ia dan pindahkan makanannya ke tangan kanan secara halus.
2. Biasakanlah ia mendahulukan bagian kanan dalam berpakaian. Ketika menggunakan kain, baju atau lainnya, mulaikanlah dari kanan, sedangkan ketika melepas, mulaikanlah dari kiri.
3. Biasakanlah ia untuk tidur miring ke kanan, dan bukan tidur tertelungkup.
4. Biasakanlah ia untuk tidak memakai pakaian/celana pendek, agar anak tumbuh dengan kesadaran menutup aurat dan malu untuk membukanya.
5. Biasakanlah ia untuk tidak menghisap jari atau menggigit kuku.
6. Biasakanlah ia untuk berlaku sederhana dalam makan dan minum, serta jauhkanlah dari sikap rakus.
7. Biasakanlah ia untuk tidak bermain dengan hidung.
8. Biasakanlah ia untuk membaca "Bismillah" ketika hendak makan dan membaca 'Alhamdulillah' setelah selesai makan.
9. Biasakanlah ia untuk mengambil makanan yang terdekat dan tidak mulai makan sebelum orang lain.
10. Biasakanlah ia untuk tidak memandang tajam kepada makanan atau orang yang makan.
11. Biasakanlah ia untuk tidak makan dengan tergesa-gesa dan supaya mengunyah makanan dengan baik.
12. Biasakanlah ia untuk makan makanan yang ada dan tidak menginginkan yang tidak ada.
13. Biasakanlah ia untuk menjaga kebersihan mulut dengan siwak/sikat gigi setelah makan, sebelum tidur, dan sehabis bangun tidur.
14. Biasakanlah ia untuk mempersilahkan orang lain dalam makanan/permainan yang disenangi, dengan dibiasakan agar menghormati saudara-saudaranya, sanak famili yang masih kecil, dan anak-anak tetangga jika mereka melihatnya sedang menikmati sesuatu permainan/makanan.
15. Biasakanlah ia untuk membaca 'Alhamdulillah' jika bersin, dan mengatakan 'Yarhamukallah' kepada orang bersin yang telah membaca 'Alhamdulillah'.
16. Biasakanlah ia untuk menahan mulut dan menutupnya jika ia menguap, serta menjaganya supaya jangan sampai bersuara.
17. Biasakanlah ia untuk mengucapkan terima kasih jika mendapat kebaikan meski sedikit.
18. Biasakanlah ia untuk tidak memanggil ibu dan bapak dengan nama-nama, tapi biasakanlah dengan panggilan Umi (ibu) dan Abi (bapak).
19. Ketika berjalan, biasakanlah ia untuk tidak mendahului kedua orangtua atau siapapun yang lebih tua darinya, dan tidak memasuki sebuah tempat lebih dulu dari kedua orangtuanya untuk menghormati mereka.
20. Biasakanlah ia untuk berjalan kaki di trotoar, bukan di tengah jalan.
21. Biasakanlah ia untuk tidak membuang sampah di jalan, bahkan anjurkanlah untuk menyingkirkan kotoran dari jalan.
22. Biasakanlah ia untuk mengucap salam dengan sopan ke orang yang dijumpai dengan ucapan 'Assalamu'alaikum' serta membalas salam kepada orang yang mengucapkan.
23. Biasakanlah ia untuk berkata-kata dengan benar dan berbahasa dengan baik.
24. Biasakanlah ia untuk menuruti perintah orangtua atau yang lebih besar darinya, jika ia disuruh sesuatu yang diperbolehkan. Jika membantah, ingatkanlah ia supaya kembali kepada kebenaran dengan suka rela jika hal ini memungkinkan. Jika tidak mungkin, maka paksalah ia untuk menerima kebenaran, karena hal itu lebih baik daripada tetap membantah dan bersikap bandel.
25. Hendaklah orangtua berterima kasih kepada anak jika menuruti perintahnya dan menjauhi larangannya. Bisa juga dengan memberikan hadiah yang disenangi (makanan, minuman, jalan-jalan).
26. Hendaklah orangtua tidak melarangnya bermain selama masih aman, seperti bermain dengan pasir atau permainan yang diperbolehkan, sekalipun menyebabkan baju kotor. Karena, permainan pada usia ini penting untuk jasmani dan akal anak.
27. Biasakanlah ia untuk senang pada alat permainan yang dibolehkan, seperti bola, mobil, miniatur pesawat terbang, dan sebagainya. Dan biasakanlah ia untuk membenci alat permainan yang bentuknya terlarang, yaitu manusia dan hewan (gambar makhluk hidup, red).
28. Biasakanlah ia untuk menghormati milik orang lain, dengan tidak mengambil permainan/makanan orang lain, sekalipun itu milik saudaranya sendiri.
Disalin dari buku : Pendidikan Anak dalam Islam, Yusuf Muhammad Al-Hasan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment